Tanggal : 31 Desember 2005
Sumber: http://pub.garut.go.id/pub/news/detail/889-penanganan-kesehatan-nelayan-garut-mulai-dipedulikan.html
Kelompok usaha non formal terdiri para nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini penanganan kondisi kesehatannya mulai dipedulikan yang selama ini mereka sama sekali tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM), padahal bekerja dilepas pantai sangat berisiko tinggi.
Maka sebanyak 25 orang pimpinan kelompok nelayan dari Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, Mekarmukti dan Kecamatan Caringin berserta unsur dari Puskesmas-nya masing-masing dan aparat desa, telah diberikan pemahaman secara detail tentang penanganan masalah-masalah yang dihadapi nelayan akibat resiko dari pekerjaannya, kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Dr H. Tjetjep Hariaman MKes kepada garut.go.id, Jumat.
Namun para nelayanpun mengharapkan, penyediaan sarana kesehatan tidak hanya terkonsentrasi sepenuhnya di ibukota Kecamatan Pameungpeuk namun mereka mendesak agar bisa dikembangkan ke arah barat Garut selatan seperti antara lain di Kecamatan Mekarmukti dan Caringin, ujar Tjetjep Hariaman.
Maka solusinya melalui peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersedia selama ini menjadu Puskesmas juga dari Puskesmas yang ada menjadi Puskesmas Dengan Tempat perawatan (DTP), sedangkan di Kecamatan Pameungpeuk tetap sesuai dengan rencana akan dibangun sarana rumah sakit, katanya.
Sedangkan untuk adanya jaminan kesehatan nelayan kini tengah direncanakan diproses pengurusan JPKM-nya, merekapun secara bertahap akan terus diberikan pemahaman dan keterampilan pemanfaatan kotak P3K sebagai upaya pertolongan pertama pada kecelakaan di laut ketika mereka tengah menangkap ikan, katanya.
Meski kini para nelayan dari lima kecamatan di kawasan Garut selatan itu mengusulkan adanya penyediaan dua uniut mobil ambulance, namun tetap diperlukan upaya peningkatan status Puskesmas yang selama ini tersedia di Cijayana maupun daerah terisolir lainnya di wilayah Garut selatan itu, ujar Hariaman menambahkan.
Sumber: http://pub.garut.go.id/pub/news/detail/889-penanganan-kesehatan-nelayan-garut-mulai-dipedulikan.html
Kelompok usaha non formal terdiri para nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini penanganan kondisi kesehatannya mulai dipedulikan yang selama ini mereka sama sekali tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM), padahal bekerja dilepas pantai sangat berisiko tinggi.
Maka sebanyak 25 orang pimpinan kelompok nelayan dari Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, Mekarmukti dan Kecamatan Caringin berserta unsur dari Puskesmas-nya masing-masing dan aparat desa, telah diberikan pemahaman secara detail tentang penanganan masalah-masalah yang dihadapi nelayan akibat resiko dari pekerjaannya, kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Dr H. Tjetjep Hariaman MKes kepada garut.go.id, Jumat.
Namun para nelayanpun mengharapkan, penyediaan sarana kesehatan tidak hanya terkonsentrasi sepenuhnya di ibukota Kecamatan Pameungpeuk namun mereka mendesak agar bisa dikembangkan ke arah barat Garut selatan seperti antara lain di Kecamatan Mekarmukti dan Caringin, ujar Tjetjep Hariaman.
Maka solusinya melalui peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersedia selama ini menjadu Puskesmas juga dari Puskesmas yang ada menjadi Puskesmas Dengan Tempat perawatan (DTP), sedangkan di Kecamatan Pameungpeuk tetap sesuai dengan rencana akan dibangun sarana rumah sakit, katanya.
Sedangkan untuk adanya jaminan kesehatan nelayan kini tengah direncanakan diproses pengurusan JPKM-nya, merekapun secara bertahap akan terus diberikan pemahaman dan keterampilan pemanfaatan kotak P3K sebagai upaya pertolongan pertama pada kecelakaan di laut ketika mereka tengah menangkap ikan, katanya.
Meski kini para nelayan dari lima kecamatan di kawasan Garut selatan itu mengusulkan adanya penyediaan dua uniut mobil ambulance, namun tetap diperlukan upaya peningkatan status Puskesmas yang selama ini tersedia di Cijayana maupun daerah terisolir lainnya di wilayah Garut selatan itu, ujar Hariaman menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar