Rp400 Juta, Dana DKP Pusat untuk Diskanlut

Tanggal : 9 Nopember 2006
Sumber : http://nusatenggaranews.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=4&artid=500


Kota Bima, Nusatenggaranews.com.-
Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kota Bima akan menerima kucuran dana sebesar Rp400 juta dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Pusat, melalui program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PLBPM).

Kepala Diskanlut Kota Bima, Drs H Ramli Hakim, MSi, mengatakan, jumlah itu lebih sedikit dari dana PLBM yasng diterima sebelumnya. “Karena memang kabupaten dan kota yang mendapat program ini lebih banyak dari tahun sebelumnya,” katanya di kantor Pemkot Bima, kemarin.

Kota Bima, katanya, dinilai sebagai pengelola kedua terbaik nasional untuk program PLBPM, sehingga ada kepercayaan dari DKP untuk program seterusnya bagi pemberdayaan masyarakat pesisir.

“Kita akan upayakan ada dana dari APBD II yang nilainya minimal sama dengan pagu dana bantuan itu untuk membantu program ini, disamping juga dana pendamping 10 persen dari pagu dana secara keseluruhan,” ujarnya.

Dijelaskannya, ada dua alternatif penggunaan dana tersebut, yakni pengembangan dua wilayah sebelumnya, Kelurahan Melayu dan Tanjung, karena dari program sebelumnya masih terdapat kekurangan.

Alternatif lainnya, kata Ramli, akan diarahkan ke wilayah lain yang belum mendapatkan progran tersebut yakni di Wadumbolo. “Ini masih kita pelajari terlebih dahulu, bergantung pada rapat Forum Komunikasi Daerah,” katanya.

Program tersebut diperkirakan akan terealisasi sekitar Maret 2007. Pasalnya, pada triwulan pertama yakni Januari harus menyiapkan adiministrasinya. Saat ini, Diskanlut masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dari DKP Pusat.

Sebelumnya, PLBPM di Kelurahan Tanjung telah dinilai oleh tim pusat dan diangap berhasil, sehingga pemerintah pusat melanjutkan program itu untuk menudukung pengembangan wilayah pesisir, khususnya nelayan.

“Karena wilayah pesisir selalu dianggap kumuh dan kurang diperhatikan, padahal potensinya sangat banyak,” ujarnya. (6.07)

0 komentar: