491 KK Nelayan Dumai Miskin

Tanggal : 14 Mei 2007
Sumber : http://www.dumaipos.com/index.php?Itemid=55&id=1006&option=com_content&task=view

KOTA —Dari jumlah penduduk Dumai sebanyak 214.648 setara dengan 53.662 kepala keluarga (KK), sekitar 42.480 jiwa setara 10.620 KK atau 19,79 persen dari jumlah penduduk Dumai mendiami wilayah pesisir. Dari jumlah diatas, sebanyak 491 KK nelayannya masih berada digaris kemiskinan. Hal ini dikemukakan Kadis Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Dumai H Surya Irianto akhir pekan lalu kepada Dumai Pos.

Untuk membangun perekonomian para nelayan miskin itu, kata Surya, pemerintah telah memberikan bantuan dalam bentuk langsung maupun tidak langsung. Selain itu, pemerintah telah membuat program dan kegiatan untuk para nelayan. Seperti membangun Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN), Pabrik Es dan Kedai Pesisir. Semuanya itu, dibangun untuk membantu perekonomian para nelayan terutama masyarakat nelayan miskin yang tergabung dalam koperasi Kerapu Kota Dumai, tutur Surya.

Tentunya menjadi harapan kita semua bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Dumai akan berhasil dan tidak akan gagal, untuk itu dimasa mendatang kita harus lebih bekerja keras dan mempunyai persepsi yang sama di dalam membantu, menunjang, meningkatkan kesejahteraan nelayan di wilayah pantai timur pulau Sumatera ini.

Surya menjelaskan, pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) kota Dumai di mulai tahun anggaran 1999 melalui anggaran APBN dan LOAN-ADB, kemudian pembiayaannya dibantu melalui APBD propinsi Riau dan APBD Kota Dumai tahun 1999 - 2006 yang sampai saat ini seluruh pendanaan untuk membangun PPI berjumlah Rp 15.574.583.000,- Tujuan pembangunan PPI untuk memperlancar kegiatan produksi perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta sebagai sentral pengembangan masyarakat nelayan di Kota Dumai.

‘’Dengan berbagai program yang diterapkan pemerintah Kota Dumai dan Prov Riau, jumlah masyarakat nelayan miskin dapat dimeminimalisir,’’ kata dia. Pangkalan Pendaratan Ikan merupakan prasarana perikanan tangkap yang diharapkan dapat mendaratkan ikan baik dari lokal, Sumatera Barat maupun dari Sumatera Utara bagi konsumsi masyarakat tempatan dan untuk keperluan ekspor.

Selain itu, dalam waktu dekat ini pemerintah Kota Dumai akan memindahkan terminal ikan sementara yang berlokasi di pemukiman masyarakat ke areal PPI Kota Dumai, dengan demikian sangat dibutuhkan pasokan es batu yang cukup banyak untuk pengawetan ikan. Untuk mengatasi hal ini melalui dana DAK APBN dan dana APBD Kota Dumai tahun 2008 telah diusulkan untuk pembangunan pabrik es kapasitas 10 ton per hari. Selanjutnya untuk optimalisasi peran dan fungsi PPI Kota Dumai.

Disnakkanla Kota Dumai bersama Diskanlut Propinsi pada tahun 2008 melalui sharing budget APBN, APBD I dan APBD II mengusulkan pengadaan 3 (unit) kapal pengawas bertonase 30 GT agar dapat menangkap ikan di Laut Cina Selatan.

Lebih lanjut Surya menjelaskan, pada tahun 2006 melalui dana APBN-P dan tahun 2007 Pemko Dumai mendapat alokasi dana kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan pagu dana sebesar Rp 1,875 milyar. Melalui program PEMP itu, pemerintah sangat berharap dapat membantu meningkatkan taraf hidup nelayan dan pembudidaya ikan di daerah pesisir melalui pengembangan kegiatan ekonomi, penguatan kelembagaan sosial ekonomi dan partisipasi masyarakat dengan menggunakan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan.

PEMP ini merupakan program dari Departemen Kelautan dan Perikanan, dimana diberikan kepada daerah yang betul-betul membutuhkan bantuan yang kemudian daerah tersebut dapat mandiri dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada sehingga program benar-benar diharapkan dapat mencapai tujuan dan sasaran.

Dana PEMP itu, kata Surya secara transfaran, tahun 2006 Rp 550.000.000,- dengan dana ekonomi produktif masyarakat pemanfaat yang disalurkan sebesar Rp506.875.000,- namun sampai bulan April 2007 telah disalurkan untuk pengadaan Kedai Pesisir dan dioperasikan mulai tanggal 26 Januari 2007 sampai dengan sekarang. Diharapkan dengan adanya kedai pesisir yang dibangun sepakat dengan PPI Dumai, dapat memudahkan nelayan dalam memenuhi kebutuhan melaut dengan harga yang murah, katanya menjelaskan.(wan)

0 komentar: